Rabu, 11 November 2009

HARAM DAN TIDAKNYA FACEBOOK



HARAM DAN TIDAKNYA FACEBOOK

Facebook, mungkin kita sudah tak asing lagi dengan kata itu, sebuah kata yang saat ini lagi membooming hampir disemua kalangan dan lapisan masyarakat, pengguna internet terutama. Bahkan pernah menjadi kontroversi dikalangan Ulama dan pengguna facebook itu sendiri dalam hal manfaat dan madorotnya.
Perlu kita ketahui, facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan tanggal 24 februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, salah seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Seiring makn dikenalnya dunia internet oleh semua kalangan masyarakat yang makin membutuhkan data dan informasi melalui teknologi dunia maya secara cepat dan akurat, secepat itu facebook dikenal dan diikuti oleh jutaan orang termasuk di Indonesia, karena melalui facebook kita bisa berkomunikasi, nulis profil, chatting, pasang gambar, coret-coret dinding orag lain dan sering ketemu teman yang bertahun-tahun berpisah dan tempat melacak keberadaan yang datanya paling besar didunia.
maka tidaklah heran, meskipun facebook baru kemunculannya tapi peningkatan jumlah pengguna facebook sangat drastis, bahkan melebihi friendster dan myspace. Namun perkembangan tersebut menimbulkan kontroversi disana-sini, setelah facebook di Iran di blokir, kini facebook sedang ramai dibicarakan di Indonesia, ada yang berasumsi haram ada pula yang tidak.
kalau kita melihat pungsi dari facebook itu sendiri selain dipakai untuk berkomunikasi dengan teman atau pun keluarga, ada juga game-game seperti poker, mafia war dan lain-lain sebagainya yang cukup menarik yang membuat kita bisa betah berlama-lama menggunakan facebook, apalagi kalau sipengguna maniak game bisa seharian penuh menghabiskan waktu hanya untuk bermain game saja. Survey dibeberapa warnet membuktikan 7 dari 10 user bermain game di facebook dan menghabiskan waktu minimal 2 jam. Mungkun hal itu salah satu yang membuat ada pendapat para Ulama yang mengharamkan facebook.
Tetapi facebook juga tidak sedikit memberikan fasilitas-fasilitasnya yang bermanfaat, selain bisa dipakai untuk ajang silaturahmi jarak jauh dengan teman dan keluarga. Facebook juga dimanfaatkan penggunanya untuk menyimpsn video atau catatan-catatan yang sifatya memberikan informasi dan atau pun ilmu pengetahuan yang tentunya sangat bermanfaat bagi teman=teman facebook kita, sebagai contoh di salah satu Sekolah Tinggi Agama Islam di Garut tepatnya STAIPI, ada salah satu dosen yang memberikan informasi perkuliahan dan tugasnya melalui facebook, hal ini dimaksudkan agar Mahasiswa terbiasa dengan teknologi hingga tidak ada anggapan "Mahasiswa gatek" ( gagap teknologi ).
Dengan demikian dapat disimpulkan haram dan ti8daknya facebook tergantung bagaimana kita menggunkan facebook itu, apakah dipakai untuk sesuatu yang bermanfaat atau di gunkan untuk hal-hal yang tidak berguna. Jadi tidaklah salah jika ada sebagian Ulama berpendapat facebook itu haram dan sebagian lagi beranggapan tidak.


dhi3... 12 Nopember 2009
Tugas Artikel B. indonesia
PAI STAIPI GARUT

Kamis, 22 Oktober 2009

liburan ke Pantai Pameungpeuk Garut











MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA


Salah satu ciri abad 21 adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, dan hal itu berpengaruh pada tatanan paradigma atau cara berfikir dalam menghadapi berbagai fenomena, termasuk dengan dunia pendidikan tentunya. Mengapa demikian, karena pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sosial keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dimiliki dirinya dan masyarakat.
perlu kita ketahui suatu negara dikatakan maju, karena pendidikan anggota masyarakatnya tinggi, dan pendidikan pula merupakan jantung dari tubuh suatu bangsa, oleh karena itu pencapaian tujuan suatu negara sangat tergantung pada keberhasilan sistem pendidikan, lalu fenomena apa yang sebenarnya terjadi pada dunia pendidikan negara kita? yang belakangan pemerintah sedang gencar-gencarnya merumuskan program pendidikan mulai dari program WAJAR (Wajib Belajar 9 tahun) sampai kepadapendidikan dan bantuan operasional sekolah (BOS), hal itu diwujudkan guna memperbaiki sistem pendidikan.
Ironis memang kalau kita melihat apa yang sebenarnya terjadi dibalik itu semua, pendidikan di tanah air kita smpai saat ini masih terus menimbun berbagi masalah, meskipun berganti aparat birokrat dan orde pemerintahan, pendidikan kita tidak pernah lepas dari masalah klasik menyangkut kualitas, daya jangkau masyarakat terhadap pendidikan yang ditenggarai dengan banyaknya orang tua yang tak mampu menyekolahkan anaknya kejenjang yang lebih tinggi hanya karena lantaran biaya pendidikan terlalu mahal. Budi pekerti siswa juga merupakan hal yang seolah dari tahun ketahun menjadi problem tersendiri, bahkan sudah menjadi ciri khas dan jati diri. dan sebuah kenyataan yang sulit dimengerti di negara kita masih banyak siswa SD yang harus belajar di tempat atau bangunan yang sungguh tidak layak dan ironinya sampai saat ini belum terjawab pemerintah bagaimana menangani masalah itu padahal sarana dan prasarana merupakan satu hal penting guna menunjang pendidikan yang sistematis dan hal-hal seperti itu mengakibatkan tidak meratanya pendidikan yang layak bagi suatu daerah di indonesia.
Bisa kita buktikan betapa lemahnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini, hal ini dibuktikan dari data UNESCO tahun 2000, tentang peringkat indeks pengembangan manusia ( Human Depelopment Indeks ), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan diantara174 negara di dunia Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Dan menurut survei Political and Economic Risk Consultan (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di asia, fakta diatas diperkuat oleh data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia hanya 8 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategory The Primary Years Program (PYP), dari 20.918 SMP di Indonesia hanya 8 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalamkategori The Midle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA hanya 7 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Lalu apalah artinya disetiap tanggal 2 Mei negara kita memperingati hari Pendidikan Nasional apakah hal itu hanyalah sebuah "Cover Fatamorgana" semata untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi disisi lain dunia pendidikan kita, ataukah mungkin hanya sebuah ungkapan cita-cita bangsa yang entah kapan bisa terwujud. Tetapi entah lah yang jelas kita sebagai insan pelaku pendidikan di negeri ini tentumnya berharap banyak kepada pemerintah saat ini untuk bisa lebih memperbaiki sistem pendidikan yang sudah ada sehingga pendidikan sebagai salah satu moral bangsa bisa segera terwujud dan melahirkan manusia-manusia yang siap menghadapi tantangan zaman dan globalisasi.


Artikel Tugas B. Indonesia
Mahasiswa PAI Semester 1 STAIPI Garut.

Rabu, 21 Oktober 2009

Senandung Cinta



Malam................
Saat sang sunyi menuntunku pada sebuah lamunan mengingatkan aku tentang sebuah rasa Yang ada dan takkan pernah aku lepaskan......

Sepi...........

saat sesosok bayang menjelma dalam keheningan
Tersenyum indah menyiratkan sebuah asa
Memapahku dalam kerinduan

Menjelma menjadi sebuah hasrat

Setelah sekian lama sempat terkubur pilu diberanda lara Terkikis habis nikmatnya perih
Terhempas bebas dilautan lepas


Lirih suara hati memanggil sebuah nama

Mengagungkan sebuah rasa
Berlabuh dipantai cinta yang indah tiada tara
Bertahtakan mutiara fatamorgana

Ingin kugapai hatimu ...

Dan kurengkuh cintamu
Demi sebuah mahligai keagungan
Atas nama cinta aku bersabda pada alam.






22 oktober 2009

Artikel


Indonesia Negara Berkembang
Dewasa ini Idonesia sering disebut negara berkembang didunia, tentunya dengan melihat beberapa aspek yang dapat dibuktikan dengan hal itu.
Seperti kita ketahui sebuah negara bisa dikatakan negara berkembang apabila salah satunya adalah dengan melihat keberhasilan pembangunan oleh negara bersangkutan, hal itu bisa dibuktikan dengan negara kita indonesia yang telah dan sedang melakukan pembangunan dari berbagai bidang, ekonomi, politik dan sosial tentunya.
kita mengenal indonesia negara berkembang dengan melihat ciri-ciri negara berkembang sebagai berikut :
  1. pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga.
  2. pada umumnya aktifitas masyarakat masih menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
  3. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
  4. pendapatan relatif rendah.
  5. pendidikan penduduk relatif rendah.
  6. sifat penduduk kurang mandiri.
  7. sangat tergantung pada alam.
  8. tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.
  9. angka harapan hidup rendah.
  10. intensitas mobilitas rendah.
dengan melihat ciri-ciri tersebut diatas, kita bisa membandingkan dengan realita yang terjadi dimayoritas penduduk indonesia. pertama-tama kita lihat kebiasaan penduduk diperkotaan, yang boleh dikatakan kalangan menengah keatas, mungkin ada sebagian dari ciri-ciri tersebut yang sudah tidak berlaku lagi dalam kehidupan mereka, karena masyarakat perkotaan dalam beraktifitas cenderung lebih menggunakan sarana dan prasarana modern terutama dalam aktifitas perekonomian dan pendidikan bahkan mungkin lebih cocok dikatakan dalam melakukan aktifitas sehari-hari sudah seperti di masyarakat negara maju.
Tapi kalau kita melihat realita penduduk yang ada di pedesaan/pedalaman perilaku keseharian mereka sangat cocok dengan ciri-ciri tersebut diatas, dimana mereka masih menggunakan sarana dan prasarana tradisional untukmenunjang perekonomian mereka, perkembangan ilmu pengetahuan relatif lamban bahkan cebderung kurang, tingkat pertumbuhan penduduk sangat tinggi.
Dengan melihat fakta apa yang terjadi dalam dua lapisan masyarakat terssebut, maka jelaslah bahwa indonesia lebih cocok utuk dikatakan sebagai negara berkembang, meskipun banyak penduduk indonesia dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari sudah seperti masyarakat dinegara maju, tapi masyarakat tersebut dianggap minoritas dalam menjalankan pola kehidupannya. meskipun kalau melihat dari sudut lain kehidupan penduduk indonesia soal sosial, ekonomi dan pola pikir yang masih banyak tertinggal jauh dari negara berkembang sekalipun, hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya kesenjangan sosial, ekonomi, di masyarakat kita yang cenderung masih bercirikan masyarakat negara tertinggal.


Artikel 1 untuk memenuhi salah satu Tugas B. Indonesia