Jumat, 09 Juli 2010


Sebuah fenomena yang kerap terjadi di kalangan sebuah lingkungan masyarakat, dimana yang kaya menjadi penguasa dan yang miskin adalah kaum yang terpinggirkan. status hidup menjadi sebuah ukuran penghargaan bagi seseorang, tidak dapat dipungkiri memang itu telah menjadi tradisi yang turun temurun di kalangan masyarakat kita terutama yang hidup di pedalaman, secara kasatmata mungkin itu hal yang wajar dan bukan lagi menjadi sebuah masalah besar yang harus diperdebatkan dgn berbagai argumen teori.
Tp klo kita coba menengok dari asal-usul manusia di ciptakan Yang Maha Kuasa, tidak ada bahan yang beda antara satu sama yang lainnya, hanya takdir hidup yang membawa manusia kearah sana,, mungkin dalam fikiran semua terlintas kita tidak ingin dan tidak menginginkan terlahir kedunia dengan menyandang status miskin, tapi itulah Alloh S.W.T menciptakan manusia dengan berbagai macam warna kulit, ukuran badan, dan lainnya termasuk status sosial yang kita sandang itu semua tiada lain hanya sebuah pertanda dariNya yang harus kita tafakuri dan kita syukuri.
Hanya sebuah kesadaran yangakan membuat mengerti kenapa kita di ciptakan, ya kesadaran dari hati dan fikiran sehingga melahirkan buah fikiran yang positif demi kesinambungan hidup yang tengah dan akan kita jalani, Apalagi sang pencipta dalam sebuah firmanNya mengatakan yang diingin kan Dia bknlah hartanya, derajatnya, atau pun fisiknya ,, melainkan manusia yang paling mulia dihadapan Alloh adalah manusia yang beriman dan bertaqwa tak peduli miskin atau pun kaya.
Kemabali kepada diri kita masing - masing , pernahkah kita menyadari atau pernahkah kita fikirkan, sudahkah kita memenuhi syarat sebagai manusia yang paling mulia dihadapanNya? klo mnrt saya pertanyaan itu begitu mudah dan sederhana tp sulit untuk dijawab! dan mungkin Yang MAha Kuasalah yang bisa menilai itu semua. Tp dibalik itu semua pernahkah kita senantiasa beristiqomah untuk selalu hidup mengikuti aturanNya? atukah mungkin apakah hidup kita dihabiskan untuk hal-yang sama sekali tidak bernilai pengabdian kepada sang kholik?
Mari kita renungkan sebuah hadits nabi yang mengatakan ada dua petunjuk supaya hidup kita tidak akan tersesat dalam kegelapan dan menjadikan hidup kita terang menderang, petunjuk pertama yang bisa bicara sedangkan yang kedua petunjuk yang bisanya diam!!! yang di maksud dgn yang dua tadi adalah Al-qur'an dan Hadits nabi. Mari kita sejenak merenungi alur hidup yang pernah kita lalui, apakah selama itu jalan yang kita lalui sesuai dgn 2 petunjuk itu atau mungkin sebaliknya? mari kita berintrosfeksi diri kembali memutar waktu yang pernah kiata lalui sebagai cerminan sisa jatah waktu yang tersisa yang kita punya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar